Resiko Yang Biasa dialami Pasca Amputasi

Resiko Yang Biasa dialami Pasca Amputasi

Kaki Palsu –  Amputasi yang lakukan tentu ada yang berjalan dengan baik dan lancer namun juga ada yang berjalan tindak lancer, hal ini memang tidak bisa di perediksi. Oleh sebab itulah setiap pasien akan dilakukan proses persiapan sebelum pembedahan di lakukan.

Sebelum melakukan tindakan amputasi, dokter bedah akan melakukan pemeriksaan medis secara menyeluruh, mulai dari status gizi, pemeriksaan darah, hingga fungsi organ tubuh, seperti jantung dan pembuluh darah.

Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa penilaian psikologis untuk menentukan seberapa baik pasien mengatasi dampak psikologis dan emosional dalam menghadapi amputasi.

Setelah cukup melakukan beberapa pemeriksaan dan penilaian, maka prosedur amputasi bisa dilakukan dengan persetujuan pasien. Namun dalam keadaan gawat darurat, berbagai aspek penilaian ini akan dilakukan secara cepat oleh dokter, demi menyelamatkan nyawa pasien.

Adapun resiko yang biasa di alamai pasca amputasi yaitu :

Perdarahan dan infeksi

Infeksi dan perdarahan adalah risiko yang selalu mengikuti berbagai prosedur operasi. Tim operasi tentu akan menghentikan segala perdarahan yang terjadi saat pasien masih berada di ruang operasi.

Untuk pencegahan infeksi, ahli medis biasanya akan memberikan antibiotik dan membersihkan kulit pasien terlebih dahulu menggunakan cairan antibiotik. Meski demikian, terkadang pasien tetap mengalami infeksi dan harus mendapatkan perawatan.

Luka operasi yang tak kunjung sembuh

Biasanya, meski sudah selesai menjalani amputasi, ada kemungkinan luka operasi tidak segera pulih. Biasanya, hal ini terjadi karena aliran darah yang tersumbat atau infeksi.

Oleh karena itu, tim operasi akan selalu memonitor bekas jahitan luka untuk memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik. Tak hanya itu, ahli medis juga akan memastikan ada atau tidaknya risiko infeksi.

Penggumpalan darah

Pasien mungkin akan mengalami penggumpalan darah pada area yang mengalami amputasi, contohnya kaki. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya mobilitas atau pergerakan setelah menjalani operasi.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, ahli medis biasanya akan memberikan obat pengecer darah dengan dosis tertentu. Tujuannya, untuk membantu mengurangi darah yang menggumpal sehingga aliran darah menjadi lancar.

Sebaiknya, pasien perlu memintakan bantuan kepada orang terdekat, misalnya keluarga, teman, atau tetangga, yang sekiranya bersedia membantu dan menemani setelah menjalani prosedur tersebut. Hal ini penting, khususnya bagi pasien yang tinggal sendiri.

Bila tindakan amputasi pada kaki atau bagian lain sudah di alami. Pemakaian prosthesis yang tepat menjadi pilihan efektif sebagai pengganti kaki atau bagian tubuh lainnya.

Mendapatkan prosthesis terbaik anda bisa hubungi JOP Indonesia, lakukan konsultasi agar mendapatkan prosthesis sesuai kebutuhan, k ondisi dan keinginan.

Baca juga : Cara membuat dan merawat kaki palsu

Untuk pemesanan bisa via online atau datang langsung ke tempat kami :

WORKSHOP PUSAT JOP Madiun

JL . Kalimosodo no 77, kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota MADIUN – Jawa Timur

WORKSHOP CABANG JOP Malang

Perum  Griya Asri Banjararum Blok.C NO. 10, Banjar Arum, Kacamatan Singosari, Kabupaten Malang – Jawa Timur

Informasi selengkapnya silahkan hubungi 085 780 000 084 / 081 329 259 419 / 0351-465274 atau klik link utama kami jop.co.id atau gojop.com sebagai sarana untuk anda mendapatkan informasi mendetail macam produk dan harganya.

Baca juga : informasi penting seputar kaki palsu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *